Kamis, 24 Agustus 2023

SEO

 

Apa Itu SEO? Pengertian SEO, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

BY HERODIA M S.KOM
Apa Itu SEO? Pengertian SEO, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization, yaitu langkah optimasi yang dilakukan agar website berada di hasil teratas mesin pencari, terutama Google.

Nah, jadi bisa disimpulkan bahwa SEO adalah salah satu faktor penting yang akan menentukan kesuksesan website Anda, terutama bagi Anda yang ingin memanfaatkan website sebagai sarana penghasil uang.

Kalau SEO website Anda bagus, nantinya website Anda akan langsung muncul di halaman pertama hasil pencari ketika calon pengunjung mencari kata kunci (keyword) tertentu di Google. Dengan begitu, website Anda pun akan ramai pengunjung.

Selain itu, SEO juga bisa menjadi strategi digital marketing yang efektif dan hemat untuk membantu Anda meningkatkan traffic website dan konversi. Di artikel ini, kami akan membahas apa itu SEO, cara kerja SEO, serta hubungan SEO dan kecepatan website. Selamat membaca!

Jenis-Jenis SEO

Sekarang kami akan membahas jenis-jenis SEO yang ada saat ini. Jadi, Search Engine Optimization dibagi menjadi empat area, yaitu On-page, Off-page, Technical, dan Local.

Berikut deskripsi singkat jenis-jenis SEO beserta fokus utamanya.

On-page SEOOff-page SEOTechnical SEOLocal SEO
KontenLink buildingKecepatan loadingKeyword lokal
Optimasi keywordInfluencer marketingSchema markupProfil bisnis
Title tagMedia sosialInternal linkUlasan pelanggan
Image alt textForumSertifikat SSLKonten lokal

Agar lebih jelas, kami akan bahas satu per satu.

1. On-page SEO

Pengertian SEO On-page adalah upaya optimasi yang dilakukan secara langsung di setiap halaman website untuk memaksimalkan kontennya agar bisa membantu menaikkan peringkat website. Fokus utamanya terletak pada konten dan HTML source code, seperti title tag, header tag, dan meta description. Informasi inilah yang akan ditampilkan di SERP.

Selain itu, diterapkannya on-page SEO juga akan mempermudah web crawler mengananlisis dan mengindeks konten.

Berikut hal-hal yang termasuk dalam SEO on-page:

  1. Konten
    Google menggunakan framework E-A-T (expertise, authoritativeness, dan trustworthiness) untuk menilai kualitas konten, halaman, dan website. Konten berkualitas yang dibuat oleh pihak (author) tepercaya dan dipublikasikan di website yang juga tepercaya lebih diprioritaskan. Jadi, kalau ingin website muncul di halaman pertama Google, Anda harus pastikan setiap kontennya memenuhi kriteria framework.
  2. Optimasi keyword
    Menambahkan kata kunci akan mempermudah algoritma mesin pencari dalam mengidentifikasi informasi yang tersedia. Kami sarankan untuk cari kata kunci target menggunakan tool SEO, seperti Ahrefs Keywords Explorer atau Google Keyword Planner. Kemudian, buatlah konten menggunakan kata kunci tersebut. Namun perlu diingat, penggunaannya harus senatural mungkin. Jika tidak, Google akan memberi pinalti dikarenakan keyword stuffing.
  3. Title tag
    Tulislah title tag atau judul halaman (page title) yang unik, menarik, dan beda dari yang lain. Dijamin website akan memanen lebih banyak klik. Traffic organik yang dihasilkan pun akan tinggi. Jangan lupa untuk sisipkan kata kunci di judul.
  4. Header tag
    Mudahkan pembaca dan web crawler dengan membagi segmen postingan menggunakan header. Tag ini nantinya membantu mesin pencari dalam menampilkan informasi yang sesuai dengan search intent. Jadi, header sangat berguna bukan hanya untuk membuat konten terlihat lebih rapi, tapi juga memperbaiki performa di Google.
  5. Image alt text
    Jangan kira deskripsi gambar tidak punya peran yang signifikan. Fungsi SEO ini akan menjelaskan isi gambar dan membantu orang-orang yang mengalami gangguan penglihatan. Dengan alt text, screen reader akan menginformasikan mesin pencari bahwa gambar yang dipakai adalah bagian dari konten Anda. Pemakaian image alt text juga akan memberi peluang untuk nangkring di posisi atas pada hasil pencarian gambar Google.
  6. Meta description
    Letaknya tepat di bawah page title dan singkat, hanya terdiri atas beberapa karakter saja serta mengandung kata kunci. Meta description yang bagus akan memancing lebih banyak klik dan mengurangi bounce rate, apalagi kalau informasinya sesuai dengan yang dicari pengguna internet. 

2. Off-page SEO

Off-page SEO adalah upaya optimasi yang dilakukan di luar website untuk menaikkan peringkat di mesin pencari. Aktivitas ini juga diperhitungkan Google sebagai indikator untuk mengetahui seberapa bagus website, bisnis, atau produk Anda di mata audiens.

Hasil penerapannya akan memperbaiki page authority dan juga ranking.

SEO off-page mencakup:

  1. Link building
    Upaya ini untuk mendapatkan link dari website lain ke website Anda. Setiap link yang diarahkan akan menaikkan kredibilitas situs. Tapi, jangan asal bangun link. Perhatikan juga kualitas blog dan website yang diajak kerja sama karena akan memengaruhi algoritma.
  2. Social media marketing
    Ada peran penting yang dimainkan media sosial untuk bisnis Buat akun dan bangun reputasi brand yang bagus di media sosial. Unggah postingan yang melibatkan netizen, misalnya bertanya soal warna favorit jika bisnis Anda seputar makeup atau pakaian. Posting juga konten terbaru yang diterbitkan di website atau blog Anda. Dengan begini, banyak orang yang akan mampir dan Google akan melihat kredibilitas situs.
  3. Influencer outreach
    Jalinlah kerja sama dengan brand atau influencer terkenal. Metode pemasaran ini dipercaya bisa membawa pelanggan baru untuk bisnis Anda.
  4. Forum
    Peluang lain untuk menjalankan kampanye off-page adalah dengan bergabung di forum. QuoraReddit, dan Stack Overflow adalah contoh forum di mana Anda bisa memulai topik dan berdiskusi dengan audiens. Mereka bisa tahu sampai mana kredibilitas Anda bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, Anda juga bisa menyisipkan tautan untuk mendatangkan lebih banyak traffic organik.

Meskipun link building merupakan teknik SEO yang paling banyak dilakukan, tetap saja kegiatan lainnya juga turut menunjang performa situs web.

3. Technical SEO

Technical SEO adalah upaya untuk mengoptimasi aspek-aspek teknis pada website agar sesuai dengan kriteria algoritma mesin pencari. Aspek tersebut meliputi optimasi kecepatan loading, mobile-friendly, dan arsitektur website.

Apabila aspek teknisnya teroptimasi dengan baik, website akan muncul di halaman teratas pencarian.

Selain performa, technical SEO juga menjamin kenyamanan pengguna dalam menjelajahi website. Selalu utamakan keamanan dan kecepatan loading agar Google dan pengunjung tidak berpaling dari website Anda.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui ketika melakukan optimasi:

  • Kecepatan loading.
    Website yang butuh waktu lama untuk terbuka akan mengakibatkan bounce rate yang tinggi. Oleh karena itu, Anda perlu mengaktifkan cache website, mengompresi gambar, dan mengurangi jumlah halaman yang dialihkan. Anda bisa menggunakan tool GTmetrix atau PageSpeed Insights untuk mencari tahu apa saja yang harus dioptimasi terkait kecepatan loading,.
  • Schema markup.
    Tambahkan tag ini ke kode HTML untuk mempermudah mesin pencari dalam mengidentifikasi konten. Di samping itu, schema markup juga akan memperkuat tampilan snippet di hasil pencarian. Misalnya, penggunaan rating atau review. Dengan penambahan ini, orang-orang akan tertarik untuk berkunjung. Hasilnya, click-through rate (CTR) website akan meningkat.
  • Internal link.
    Teknik ini menggunakan hyperlink untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lainnya di website yang sama. Dengan adanya internal link, crawler akan lebih mudah dalam melakukan pencarian dan pengindeksan. Selain itu, page authority juga akan meningkat, navigasi jadi lebih gampang, dan pengunjung akan lebih lama menetap.
  • XML sitemap.
    Sederhananya, XML sitemap adalah kumpulan URL halaman website. Perannya sebagai roadmap atau peta untuk mempercepat crawler dalam menjangkau halaman-halaman yang penting. Jika Anda pengguna WordPress, install plugin Yoast SEO untuk membangun XML sitemap. Cara lain untuk membuat XML sitemap yaitu dengan memakai tool gratis, seperti InSpyder atau Screaming Frog.
  • Accelerated Mobile Pages (AMP).
    Framework ini menampilkan versi lite halaman website sehingga lebih cepat terbuka di perangkat mobile. Jika AMP diaktifkan, Google akan memunculkan halaman melalui cache tertentu. Waktu loading-nya pun akan berkurang.
  • Sertifikat SSL.
    Website yang memasang sertifikat SSL akan memiliki HTTPS di awal URL-nya. Itu berarti perpindahan informasi antara website Anda dan browser pengunjung akan diamankan dan dienkripsi. Penggunaan SSL juga menjadi faktor yang dilihat Google. Jadi, kami sarankan untuk mengaktifkan SSL agar ranking bisa lebih bagus. Sertifikat SSL biasanya sudah disertakan di dalam paket hosting.

4. Local SEO

Local SEO adalah strategi untuk meningkatkan visibilitas bisnis Anda di search result lokal. Anda bisa mempromosikan brand, produk, dan layanan pada komunitas atau masyarakat setempat.

Sebagai contoh, Anda mengetikkan ‘kopi enak Jakarta’ atau ‘beli makanan kucing terdekat’. Nah, Google akan mengidentifikasi lokasi usaha atau toko melalui alamat IP mereka dan menampilkan hasil pencarian yang Anda inginkan. 

Tampilan pencarian berupa peta dan tiga top bisnis. Misalnya, untuk kata kunci “beli makanan kucing terdekat”, Google akan memunculkan tiga petshop terbaik beserta rating dan snippet lokasi di Google Maps.

contoh local SEO

Berikut empat poin yang perlu diperhatikan ketika Anda berencana menerapkan strategi ini:

  • Profil Google My Business (GMB)
    Peta yang ditunjukkan di search result lokal diambil dari profil GMB. Jadi, Anda harus buat akun terlebih dulu. Berikan data yang lengkap dan akurat, seperti nama, alamat, dan nomor telepon usaha. Data ini nantinya memengaruhi peringkat SEO. Di samping itu, peringkat profil GMB juga akan ditentukan dari jarak lokasi usaha Anda ke lokasi calon pembeli, keunggulan, dan kesesuaian kata kunci pencarian.
  • Lakukan riset kata kunci lokal
    Buatlah daftar kata kunci yang mendeskripsikan produk atau layanan yang ditawarkan, lalu tambahkan lokasi. Misalnya, kopi enak (kata kunci) + Jakarta (lokasi). Supaya lebih mudah dan cepat, Anda bisa menggunakan SEO tool, seperti Ahrefs. Tool ini akan membantu Anda mengetahui seberapa bagus kata kunci yang ditargetkan berdasarkan volume pencarian (search volume) dan tingkat kesulitannya (difficulty).
  • Konten yang menyasar market lokal
    Kuasailah market lokal dengan membuat konten yang spesifik dan menjawab pertanyaan audiens. Misalnya, Anda menjalankan bisnis kopi. Buatlah konten yang membahas asal-usul kopi, minat masyarakat setempat terhadap kopi, cara memilih biji kopi terbaik, dan lain sebagainya.
  • Ulasan pelanggan
    Ulasan menunjukkan tingkat kepercayaan bisnis Anda, yang nantinya akan dipertimbangkan juga oleh Google. Mintalah pelanggan untuk menulis review, misalnya melalui email atau dengan menyediakan halaman khusus review. Karena Google juga mempertimbangkan ulasan yang diberikan melalui pihak ketiga, pastikan untuk selalu memantau review online Anda.

Perbedaan SEO dan SEM

Kalau tadi Anda sudah mempelajari apa itu SEO dan pengertiannya, sekarang kami akan membahas apa itu SEM atau Search Engine Marketing dan perbedaannya dengan SEO.

SEM adalah strategi pemasaran yang digunakan bisnis untuk menjangkau audiens mereka melalui hasil mesin pencari.

Perbedaan SEO vs SEM terletak pada strategi yang digunakan, SEO dilakukan secara alami (organik), sedangkan SEM menggunakan strategi berbayar agar website selalu muncul di halaman awal mesin pencari. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil juga berbeda, SEO umumnya lebih lama dan butuh konsistensi, sedangkan SEM bisa langsung terlihat.

Untuk lebih detailnya kira-kira seperti ini:

  • SEO mengandalkan traffic organik, yaitu jumlah kunjungan yang berasal dari mesin pencarian seperti Google atau Bing sehingga perlu waktu dan upaya yang konsisten.
  • SEM menggunakan traffic berbayar, yaitu dengan membayar sejumlah biaya untuk memasang iklan di Google Ads atau platform lain sehingga hasilnya bisa langsung muncul.

Meskipun keduanya berbeda, SEO dan SEM tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. SEO yang baik akan jadi dasar yang kuat untuk keberhasilan strategi SEM. Misalnya, optimasi dengan keyword yang tepat akan menaikkan Skor Kualitas Google dan visibilitas website.

Cara Kerja SEO

Ada tiga tahapan yang dilakukan search engine untuk mengumpulkan, mengelola, dan menampilkan informasi.

Berikut cara kerja SEO:

  1. Crawling.
    Mesin pencari memiliki web crawler, atau bisa juga disebut spiderbots atau bots, yang fungsinya untuk mencari dan mengumpulkan informasi agar halaman website bisa diindeks.
  2. Indexing.
    Tahapan ini membutuhkan informasi yang sudah dikumpulkan oleh web crawler. Misalnya, kata kunci dan apakah konten sudah diperbarui atau belum. Setelah itu, halaman website akan ditambahkan ke index pencarian. Nantinya ketika kata kunci diketikkan di browser, mesin pencari akan mengambil (fetch) website yang telah diindeks.
  3. Ranking.
    Hasil pencarian akan menampilkan website yang tersimpan di dalam index pencarian. Urutannya dimulai dari yang paling relevan ke yang tidak relevan.

Search Engine Optimization menentukan performa website di mesin pencari. Sebagai contoh, internal link yang terstruktur akan mempermudah web crawler dalam menganalisa landing page. Crawler akan bisa menjelajahi web dan mengindeks konten lebih mendalam.

Faktor lain yang memengaruhi cara kerja SEO dan juga algoritma mesin pencari adalah kesesuaian kata kunci, kualitas backlink, dan konten yang di-update.

Manfaat SEO

Sebanyak 53,3% traffic datang dari pencarian organik. Tak heran kalau faktor ini sangat diperhatikan dalam pemasaran online. Peluangnya tinggi untuk mengonversi pengunjung menjadi pembeli. 

Tapi, untuk mendatangkan traffic organik, Anda tidak cukup hanya dengan memahami apa itu SEO. Anda juga harus melakukan beberapa strategi dan mengoptimasi bagian-bagian website agar memenuhi kriteria algoritma pencarian yang terus-menerus berubah.

Search Engine Optimization terdiri atas beragam strategi yang berfokus pada visibilitas website di mesin pencari. Semakin naik peringkatnya, semakin banyak trafik yang datang.

Upaya ini sangat penting, apalagi untuk website bisnis. Brand Anda jadi lebih dikenal dan penjualan serta revenue juga akan ikut bertambah.

Algoritma Google juga memperhitungkan berbagai faktor SEO ketika menganalisa dan menampilkan website di hasil pencarian.

Jika website berhasil ada di puncak hasil pencarian, kredibilitas brand bisnis juga akan ikut naik.

Faktor Penting dalam Search Engine Optimization

Setiap harinya, ada lebih dari 6,5 miliar pencarian yang diterima dan diproses mesin pencari Google. Karenanya, bisa ranking satu atau setidaknya muncul di top 10 di halaman pertama akan mendatangkan lebih banyak traffic ke situs web Anda.

Naik turunnya peringkat ditentukan beberapa faktor SEO yang terus diperbarui seiring dengan pembaruan algoritma pencarian. Tujuannya, agar konten yang ditampilkan relevan dengan yang dicari pengunjung internet.

Berikut faktor ranking dan indikator utama SEO:

  1. Kecepatan loading (page speed)
    Mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan website sampai terbuka sempurna. Semakin cepat loadingnya, semakin tinggi pula peringkatnya di search engine. Maka dari itu, Anda wajib memantau performa situs secara berkala menggunakan tool PageSpeed Insights Google atau Pingdom Speed Test.
  2. Mobile-friendly
    Website dikatakan mobile-friendly apabila ukurannya secara otomatis mengikuti ukuran layar perangkat yang digunakan untuk browsing, misalnya tablet atau smartphone. Untuk mengukur tingkat responsif desain, Anda bisa pakai Mobile-Friendly Test Google.
  3. Kualitas konten
    Buatlah konten yang relevan, spesifik, dan menjawab keingintahuan pembaca. Perhatikan juga panjangnya, struktur, kata kunci yang dimasukkan, dan informasi yang diberikan. Hal-hal ini yang nantinya dievaluasi oleh Google. Konten yang unik dan original juga akan menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan visibilitas website.
  4. Backlink
    Sering melihat artikel koran digital yang menyisipkan link, misalnya ke Wikipedia? Nah, link dari artikel yang mengarah ke Wikipedia inilah yang disebut backlink. Nama lainnya adalah inbound link. Apabila banyak blog dan website yang menyisipkan link website Anda di tengah-tengah konten mereka, itu berarti situs Anda dipercaya sebagai sumber yang relevan. Backlink yang berkualitas, dan tentu saja datang dari website tepercaya, akan memengaruhi performa situs di search engine.
  5. User experience
    Bounce rate dan waktu tinggal (dwell time) adalah dua dari sekian hal yang diukur Google dalam menilai kenyamanan pengunjung ketika berada di situs Anda. Jika tidak ada satu orang pun yang tinggal lebih lama, Google akan menganggap web Anda tidak relevan. Sebaliknya, jika mereka mau berlama-lama, Google akan menilai informasi di situs Anda relevan dan bermanfaat.
  6. Keamanan website
    Indikator ini mencakup semua tindakan untuk melindungi website dan pengunjung dari ancaman atau bahaya online. Selain itu, pemakaian HTTPS pada URL juga dijadikan standar keamanan. Website yang ada tanda Not Secure tidak akan dipercaya baik oleh search engine maupun pengunjung. Oleh karena itu, penting sekali bagi tiap webmaster untuk mengaktifkan sertifikat SSL.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan untuk SEO

Setelah memahami apa itu SEO beserta faktor-faktornya, Anda sekarang pasti sudah mulai memiliki gambaran yang lebih jelas tentang strategi seperti apa yang akan Anda terapkan.

Ya, Anda harus teliti dalam memilih strategi. Kalau salah pilih atau malah memakai cara lama, bukan hanya ranking tapi traffic dan konversi juga akan menurun.

Di antara berbagai hal, beberapa yang perlu diperhatikan dalam SEO adalah penggunaan long-tail keyword, membuat konten yang sesuai search intent, memperoleh backlink, dan selalu memantau perubahan atau update pada algoritme Google.

Algoritme Google baru-baru ini menyertakan pengalaman halaman website sebagai pertimbangan dalam SEO. Nah, untuk pengalaman halaman ini, ada yang namanya Core Web Vitals, yaitu serangkaian metrik yang mengukur loading, interaktivitas, dan stabilitas visual.

Metrik Core Web Vitals mencakup 3 hal:

  • Largest Contentful Paint (LCP) – melaporkan jumlah waktu yang diperlukan untuk memuat konten terbesar halaman, termasuk gambar dan video. Waktu loading yang ideal adalah 2,5 detik.
  • First Input Delay (FID) – mengukur waktu sejak user pertama kali berinteraksi dengan halaman, seperti mengklik link atau mengetuk tombol, hingga saat browser memproses permintaan tersebut. FID yang disarankan adalah kurang dari 100 milidetik.
  • Cumulative Layout Shift (CLS) – menghitung total pergeseran layout yang tak terduga pada halaman selama fase loading. CLS mencegah pengunjung mengklik elemen yang tiba-tiba berubah posisi. Untuk pengalaman pengguna terbaik, website harus memiliki skor CLS kurang dari 0,1.

Website Untuk Belajar SEO

Mempelajari semua hal tentang apa itu SEO dari awal membutuhkan waktu yang tak singkat. Selain pengertian SEO, Anda juga harus memahami dasar-dasar digital marketing dan cara kerja mesin pencari atau search engine.

Berikut daftar website yang sudah kami kumpulkan untuk Anda yang ingin mempelajari SEO:

  • Google Webmaster Central Blog. Blog ini selalu memuat informasi terbaru seputar perubahan algoritma Google. Tak hanya itu, Anda juga akan mendapatkan informasi tentang faktor SEO terbaru, trend, praktik SEO, dan fitur terbaru di pencarian Google serta core update.
  • Ahrefs. Blog Ahrefs memiliki banyak sekali artikel dan panduan seputar SEO dan pemasaran. Kontennya sendiri selalu diperbarui dan ditulis oleh pakar SEO dan praktisi marketing.
  • MOZ. Selain menawarkan tool dan software SEO, Moz juga memiliki blog dan pusat pembelajaran yang menyediakan tips dan trik SEO, data market terkini, dan berbagai topik untuk mengasah skill marketing.
  • Search Engine Journal. Platform ini menyediakan informasi, analytics, dan panduan SEO terbaru. Kontennya beragam mulai dari tips SEO untuk pemula hingga strategi dan praktik SEO tingkat lanjut. Website ini juga menawarkan eBook, podcast, dan webinar.
  • Search Engine Roundtable. Website ini mengumpulkan berbagai thread dari forum SEO dan menghadirkan informasi terkait yang lebih mendetail. Alhasil, pengguna bisa belajar topik SEO terbaru dari banyak forum berbeda hanya di satu tempat saja.
  • Backlinko. Blog marketing ini cukup populer di kalangan praktisi SEO. Apalagi di dalamnya Anda bisa menemukan pelatihan SEO dan strategi link building. Tak hanya itu, konten Backlinko juga sangat membantu pengguna yang ingin mengembangkan bisnis onlinenya. Topiknya beragam, mulai dari tips dan teknik SEO, hingga studi kasus.

Kesimpulan

Selesai! Di artikel ini, Anda sudah mempelajari apa itu SEO beserta semua hal tentangnya. SEO adalah usaha yang harus terus dijalankan agar performa website tetap terjaga. Ada banyak faktor dan strategi yang perlu diperhatikan, dan tentunya diselaraskan dengan algoritma yang sepertinya akan terus diperbarui.

Website yang teroptimasi SEO akan mudah ditemukan. Trafik pun akan terus berdatangan.

Berikut kami ingatkan kembali jenis-jenis SEO:

  • On-page SEO – berfokus pada elemen konten di halaman website, seperti image-alt, title tag, dan meta description.
  • Off-page SEO – melibatkan upaya yang dilakukan di luar website, misalnya link building, outreach marketing, dan guest post. 
  • Technical SEO – meliputi aspek-aspek teknis untuk mengoptimalkan kecepatan loading, kompatibel tidaknya website dengan perangkat, keamanan, dan usability atau kemudahan penggunaan.
  • Local SEO – Strategi SEO untuk meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian lokal.

Untuk mendapatkan manfaat SEO jangka panjang, terapkanlah strategi, faktor, praktik terbaru dalam mengoptimasi website.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS SISTEM INFORMASI AKADEMIM

 Rancang bangun sistem informasi akademik,yang bertujuan untuk memudahkan bagian akademik dalam mengolah dan meyusun profile data nilai sisw...